1. 1. Buatlah contoh soal dan pembahasan
tentang perhitungan BEP dengan menggunakan pendekatan matematika dalam unit.
Jawab :
Nisa
memulai usahanya dalam bidang peternakan ayam potong dengan biaya tetap sebesar
Rp. 20.000.000. Setelah dihitung-hitung, biaya variabelnya sebesar Rp. 80.000
per ekor, dengan harga jual per ekornya sebesar Rp. 120.000. berapakah tingkat
BEP dalam unit.nya ?
Pembahasan :
Diketahui : FC (biaya tetap) = Rp. 20.000.000
V (biaya variabel per unit) =
Rp. 80.000
P
(harga jual per ekor) =
Rp. 120.000
Ditanyakan : BEP dalam
Q …?
Penyelesaian : BEP (Q) = FC / P - V
= 20.000.000 / 120.000 - 80.000
= 20.000.000 / 40.000
BEP (Q) = 500 ekor
Untuk mendapatkan
untung, Nisa harus menjual ayam potongnya lebih dari 500 ekor. Karena jika Nisa
menjual ayam potongnya 500 ekor saja maka Nisa tidak mendapatkan untung maupun
rugi, dengan kata lain berada pada titik BEP .
2 2. Buatlah
contoh soal dan pembahasan tentang perubahan asumsi dalam analisis break even
Jawab
:
Contoh soal pengaruh perubahan
biaya variabel per unit.
Suatu
perusahaan memproduksi sebuah produk dengan biaya tetap sebesar Rp. 150.000.000
dan biaya variabel per unit-nya sebesar Rp. 25.000, perusahaan tersebut menjual
produknya dengan harga per unit sebesar Rp. 50.000. Karena banyaknya permintaan
konsumen akan barang tersebut maka perusahaan tersebut menambah kapasitas
produksi sehingga biaya variabel per unitnya menjadi Rp. 30.000. Hitunglah BEP
dalam unit sebelum dan sesudah perubahan kapasitas produksi !
Pembahasan
:
Sebelum
perubahan Sesudah
perubahan
Diketahui
: FC = Rp. 150.000.000 FC
= Rp. 150.000.000
V = Rp. 25.000 V = Rp. 30.000
P = Rp. 50.000 P = Rp. 50.000
Ditanyakan :
a. BEP (Q) sebelum perubahan = FC / P-V
a. BEP (Q) sebelum perubahan = FC / P-V
= 150.000.000 / 50.000 - 25.000 = 150.000.000 / 25.000
= 6000 unit
Sekarang
kita buktikan apakah benar jika perusahaan tersebut menjual produknya sebanyak 6000 unit perusahaan tersebut berada dalam titik BEP atau tidak mendapatkan untung maupun rugi
TR (Total Pendapatan) = P x Q
= 50.000 x 6000 = Rp. 300.000.000
TC (Total Biaya) = FC + VC
=
150.000.000 + (6.000 x 25.000)
= Rp. 300.000.000
Laba =
total pendapatan – total biaya
=
300.000.000 – 300.000.000
=
0 (keadaan BEP) Terbukti jika perusahaan tersebut menjual produknya sebanyak 6000 unit maka perusahaan tersebut tidak mendapatkan untung maupun rugi, dengan kata lain penghasilan = total biaya. Jadi jika perusahaan tersebut ingin mendapatkan untung
maka perusahaan tersebut harus menjual produknya lebih
dari 6000
b. BEP
(Q) sesudah perubahan = FC / P-V
= 150.000.000 / 50.000 - 30.000
= 150.000.000 / 20.000 = 7500 unit
Dari
soal diatas terlihat bahwa perubahan biaya variabel per unit sebagai akibat
bartambahnya kapasitas produksi akan mengeser titik break even ke atas atau
sebaliknya dalam hal ini titik BEP tergeser keatas karena BEP (Q) sebelum perubahan = 6.000 sedangkan BEP (Q) sesudah perubahan = 7500
sekian dan terima kasih
s